Crush pertama, gaji pertama, boong pertama, travelling pertama. Ada banyak "pertama" dalam hidup kita.
Inget nggak sih gimana rasanya terima gaji pertama? Gaji pertama saya adalah saat saya bekerja sebagai seorang waiter di sebuah restoran di Singapura. Dua.puluh.delapan.dolar. Tapi senangnya seperti baru menang lotre 1 juta dolar.
Crush pertama saya terjadi saat saya masih polos dan imut (sekarang juga masih imut, tapi udah nggak polos hueheheheh). Hati dagdigdug 150 kali permenit, tangan dingin kayak es batu, ngomong tergagap-gagap kayak lihat hantu. Oh indahnya masa remaja...
Kalau kita renungkan, takut nggak sih melakukan sebuah hal untuk pertama kalinya? Takut donk yah. Saat kita naik roller coaster buat pertama kali. MAMIIIIIII... Saya takut dilempar-lempar sama mesin, di udara lagi. Syereemmm....
Tapi guys, kebayang gak sih se-boring apa hidup kita kalau kita tidak berani melangkahkan injakan pertama buat melakukan hal yang baru, yang sebelumnya tidak pernah kita bayangkan?
Kalau Obama berpikir bahwa Amerika belum siap punya presiden kulit hitam, dan dia tidak berani mendaftar jadi kandidat Partai Demokrat, dia tidak akan jadi presiden.
Kalau Nelson Mandela tidak berani berdiri, fight buat warga kulit hitam di Afrika Selatan dan bilang "okay, enough is enough", kita mungkin akan selamanya hidup dengan diskriminasi dimana-mana.
Dan kalau saya tidak berani mendaftarkan diri buat jadi ketua OSIS waktu saya masih SMP, mungkin saya tidak akan menjadi siapa saya sekarang ini. Mungkin saya masihlah seorang anak gendut yang berbicara terbata-bata, kadang tergagap-gagap.
Guys, seringkali kita diharuskan untuk mengambil langkah pertama. Just Freaking Do It! Dan kata orang-orang, saat kita umur 70 dan kita duduk di kursi malas sambil minum teh, kita akan lebih menyesali hal-hal yang kita tidak berani lakukan, dibanding hal-hal yang kita berani lakukan namun tidak sempurna hasilnya. So, just freaking do it, hidup ini cuma sekali.
No comments:
Post a Comment